Wahai hamba-hamba Allah, teruskan ketaatan kepada Rabb kalian setelah bulan Ramadan. Rasulullah shallallāhu ʿalaihi wa sallam telah memotivasi kita untuk terus berpuasa. Beliau shallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa berpuasa Ramadan, lalu ia mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun.” (HR. Muslim).
Hal ini karena setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat pahalanya. Lalu, apa yang menghalangi kita untuk berpegang teguh pada agama kita dan terus menaati Rabb kita?
Padahal Allah Ta’ala telah mensyariatkan agama yang paling mudah, paling indah, dan paling sempurna bagi kita. Rabb kita adalah Tuhan yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah.
Allah lebih sayang kepada hamba-Nya daripada sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Allah Jalla wa ʿAlā berfirman:
“Sungguh, rahmat-Ku mendahului murka-Ku.” (HR. Bukhari).
Allah telah mensyariatkan agama yang paling mudah bagi kita.
====
فَيَا عِبَادَ اللهِ دَاوِمُوا عَلَى طَاعَةِ رَبِّكُمْ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ وَقَدْ حَثَّنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمُدَاوَمَةِ عَلَى الصِّيَامِ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
لِأَنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَمَا لَنَا لَا نَتَمَسَّكُ بِدِينِنَا وَنُدَاوِمُ عَلَى طَاعَةِ رَبِّنَا
وَاللهُ تَعَالَى قَدْ شَرَعَ لَنَا أَيسَرَ دِينٍ وَأَجْمَلَهُ وَأَحْسَنَهُ رَبُّنَا رُبٌّ رَحِيمٌ كَرِيمٌ
هُوَ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنَ الْوَالِدَةِ بِوَلَدِهَا وَيَقُولُ جَلَّ وَعَلَا:
إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي
شَرَعَ لَنَا أَيسَرَ دِينٍ